Apa itu Geosintetik?
Pada dasarnya, geosintetik terbagi menjadi dua yaitu tekstil dan jaring (web). Berdasarkan bahannya, kedua jenisgeosintetik dibagi menurut bahan sintetik dan alami. Sebagian besar geosintetikterbuat dari polimer sintetik seperti polipropilena (PP), poliester (PET) atau polietilena(PE). Material polimer tersebut sangat tahan terhadap degradasi biologis dan kimiawi.Jenis lain yang jarang digunakan adalah poliamida (PA) atau nilon dan serat kaca.Bahan alami (seperti serat kapas, rami) juga dapat digunakan seperti geotekstil,terutama untuk aplikasi yang bersifat sementara.
Berdasarkan sifat permeabilitas, geosintetik terbagi menjadi kedap air dan lolos air. Geotekstil adalah jenis geosintetik yang lolos air yang berasal dari bahan tekstil. Geomembran merupakan jenis geosintetik kedap air yang biasa digunakan sebagai penghalang zat cair.
Dalam proses pembuatan geotekstil, elemen tekstil seperti serat-serat atau beberapa untaian serat (yarn) dikombinasikan menjadi struktur tekstil lembaran. Elemen tersebut dapat berupa filamen (serat menerus) berbentuk benang polimer tipis dan panjang atau serabut serat (staple fiber) berbentuk filamen pendek dengan panjang antara 20-150 mm. Elemen tekstil tersebut juga dapat dibuat dengan memotong suatu lembaran plastik atau film untuk membentuk pita tipis datar. Pada filamen dan potongan film (slit film), proses pengeluaran atau penarikan akan memanjangkan polimer dalam arah penarikan sehingga meningkatkan kekuatan filamen.
Mau tahu lebih lanjut tentang implementasi geosintetik di proyek infrastruktur?
Pastikan kamu sudah daftar terlebih dahulu. Karena GRATIS. Tetapi Quota Terbatas.
Want to receive push notifications for all major on-site activities?